Info YA

YAYASAN AMALILLAH AKAN BANTU 45 PERAHU UNTUK NELAYAN POTERAN
[ Rabu, 27 Januari 2010 pukul 15:53 wib. | 270 pembaca | 2.542 byte ]

News Room, Rabu ( 27/01 )
Yayasan Amalillah yang sebelumnya banyak diisukan telah memperdaya banyak orang yang menjadi korban penipuan, ternyata saat ini kembali muncul di Kabupaten Sumenep. Bahkan, yayasan yang mempunyai kantor perwakilan di Perumahan Bumi Sumekar. Selain itu, berkembang informasi bahwa Yayasan Amalillah ini akan memberikan bantuan untuk masyarakat nelayan.

Ketika beberapa wartawan ingin menemui ketua perwakilan Yayasan Amalillah Perwakilan Pusat Urusan Keuangan (PPUK), yang berkantor di Jl. Srikaya No. 9 Perumahan Bumi Sumekar Desa Kolor, Hartono, Rabu siang tadi (27/01), yang bersangkutan tidak sedang di kantor. Menurut salah seorang stafnya, Hartono sedang mengikuti rapat berada di Kabupaten Pamekasan.

Ternyata di depan kantor juta terdapat papan nama dan berjajar beberapa bendera Yayasan Amalillah. Di papan terdapat Akte Notaris Edy Yusuf, SH. Nomor 4 tanggal 24 Agustus 2009 dan SK Menkum dan HAM Nomor : C.15.HT.03.02.TH.2006.

Dikonfirmasi melalui nomor telpon selulernya, Hartono membetulkan Yayasan Amalillah yang diketuainya akan memberikan bantuan sebanyak 45 perahu untuk nelayan di desa Poteran Kecamatan Talango.

“Yayasan kami betul-betul sudah melaksanakan berbagai kegiatan sosial di beberapa daerah seperti halnya yang akan dilaksanakan di Kabupaten Sumenep. Bahkan kami sudah membetuk perwakilan di 10 Kecamatan di Sumenep,” ujar Hartono.

Disamping itu, keberadaan Yayasan Amalillah di Sumenep memiliki anggota relawan sebanyak 18 orang yang sementara tersebar di 10 Kecamatan. Untuk pengurus memang baru melaksanakan kegiatan secara suka rela. Bahkan dirinya juga menjadi Ketua Yayasan Amalillah sejak dua tahun lalu.

Ditanya banyaknya kasus penipuan yang mengatasnamakan Yayasan Amalillah dengan meminta sejumlah uang kepada masyarakat, Hartono mengaku itu bukan anggota Yayasan Amalillah. Namun, itu oknum yang memanfaatkan Yayasan Amalillah sebagai kedok untuk mengeruk keuntungan semata. Yakni, dengan mencatut nama Yayasan Amalillah dan meminta sejumlah uang kepada sejumlah orang.

Karena itu, Hartono mengimbau kepada masyarakat, apabila ada oknum yang mengaku dari Yayasan Amalillah hendaknya konfirmasi terlebih dahulu kepadanya. Sebab, khawatir menjadi korban berikutnya.

Sedangkan Yayasan Amalillah yang ada di Sumenep merupakan resmi yang Ketua Umumnya, R. Ayon Aris Suningrat, yang rencananya akan datang langsung pada saat pemberian pemberian perahu kepada nelayan di Kecamatan Talango. ( Ren, Adjie )

======================================================

KOMPAS

Nilai Tukar Rupiah Bakal Menguat 2010

Jumat, 4 Desember 2009 | 02:53 WIB

Jakarta, Kompas – Nilai tukar mata uang rupiah tahun 2010 diperkirakan akan menguat terhadap dollar AS. Penguatan itu merupakan dampak dari pemulihan ekonomi global yang berlangsung lebih cepat dari perkiraan dan akan adanya aliran dana sebesar 2.400 miliar dollar AS ke dalam pasar keuangan.

Dalam kaitan itu, pengamat ekonomi Faisal Basri meminta agar Bank Indonesia (BI) sebaiknya bisa segera mengantisipasi kemungkinan tersebut.

”Nilai tukar rupiah akan menguat karena dollar AS melemah. Selama ini BI hanya bisa mengantisipasi kalau rupiah melemah,” ujar Faisal di Jakarta, Kamis (3/12).

Berdasarkan kurs tengah BI, nilai tukar rupiah pada Kamis kemarin adalah Rp 9.445 per dollar AS. Sementara nilai tukar rupiah pada Selasa lalu Rp 9.485 dan pada Rabu Rp 9.416 per dollar AS.

Pemulihan ekonomi global, jelas Faisal, bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan berbagai produk ekspor Indonesia. Pada saat yang sama, impor bahan baku dan barang modal bisa digenjot untuk meningkatkan produksi manufaktur di dalam negeri.

Faisal menjelaskan, pemulihan ekonomi dunia yang pesat pada tahun 2010 akan mendorong kenaikan permintaan dunia. Saat ini harga sejumlah komoditas mulai merangkak naik.

Perekonomian yang pulih mendorong permintaan meningkat, termasuk harga minyak dunia tahun depan diperkirakan bisa kembali menembus angka 100 dollar AS per barrel.

Menurut Faisal, investasi asing langsung akan datang ke Indonesia manakala pasar domestik sudah terintegrasi. Untuk itu pembangunan dan perbaikan infrastruktur mutlak diperlukan.

”Investor asing akan membangun industri di Indonesia dan memanfaatkan pasar Indonesia jika bisa melakukan distribusi dengan mudah,” ujar Faisal.

Presiden Direktur JP Morgan Indonesia Rizal B Prasetijo dalam Investor Summit 2009 di Jakarta, Kamis, mengatakan, Indonesia akan menjadi salah satu negara tujuan investasi.

Menurut Rizal, beberapa bulan belakangan ini para investor global dengan dana cukup besar tengah mengkaji secara serius untuk berinvestasi di Indonesia, setidaknya dalam kurun waktu sampai lima tahun ke depan.

”Belakangan ini kami kedatangan sejumlah investor yang bertujuan untuk investasi secara global. Kelas mereka ini jauh di atas investor yang fokus investasinya ke negara pasar berkembang. Mereka memiliki dana yang jauh lebih besar,” ujarnya.

Investor Summit adalah kegiatan tahunan yang diselenggarakan Bursa Efek Indonesia, Kustodian Sentral Efek Indonesia, Kliring Penjaminan Efek Indonesia, serta Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan yang ditujukan sebagai ajang sosialisasi dan edukasi pasar modal.

Masa keemasan

Pengusaha Chairul Tanjung dalam Investor Summit mengatakan, perekonomian Indonesia dalam kurun waktu sepuluh tahun ke depan diperkirakan akan tumbuh cukup kuat. Masa itu adalah masa emas pembangunan ekonomi Indonesia yang kemungkinan tidak akan terulang lagi pada tahun-tahun berikutnya.

”Mulai sekarang sampai 10 tahun ke depan adalah masa emas pertumbuhan Indonesia. The golden year of Indonesia. Ini harus kita manfaatkan semaksimal mungkin. Jangan sampai kita sia-siakan,” kata Chairul.

Chairul mengatakan, selama 10 tahun ke depan pertumbuhan ekonomi Indonesia seharusnya bisa 7-8 persen. Perkiraan itu didasarkan pada tiga hal.

Pertama, kondisi perbankan nasional cukup solid dan sehat. Krisis finansial global tahun 2008 terbukti tidak sampai mengguncang perbankan Indonesia, berbeda dengan yang dialami perbankan di banyak negara, terutama negara maju.

Kedua, di tengah-tengah krisis keuangan global, pertumbuhan ekonomi Indonesia jauh lebih baik ketimbang negara lain. Tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia 4,3-4,5 persen, ketiga tertinggi setelah India (6,5 persen) dan China (8 persen).

Ketiga, tahun 2010, Indonesia akan menjadi negara tujuan investasi utama di dunia, sama seperti India dan China.

Chairul menambahkan, untuk mencapai pertumbuhan 7-8 persen per tahun selama 10 tahun ke depan, Indonesia harus membenahi infrastruktur di sejumlah bidang. Selama ini infrastruktur adalah hambatan utama pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Hal senada disampaikan Menteri Perindustrian MS Hidayat. Menurut dia, infrastruktur harus segera dibenahi jika Indonesia ingin memiliki industri yang memiliki daya saing tinggi.

Melalui industri yang berdaya saing tinggi itulah, kata Hidayat, Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi 7-8 persen pada tahun-tahun mendatang.

”Pertumbuhan 7-8 persen tak mungkin kita capai tanpa peningkatan daya saing industri,” katanya. Pembangunan infrastruktur, ujar Hidayat, harus dilakukan secara merata dan tersebar hingga Indonesia bagian timur.

Karena itu, investor yang berada di wilayah-wilayah minim infrastruktur harus ikut melakukan pembangunan infrastruktur di wilayah tersebut, misalnya PT Semen Gresik Tbk yang berencana membangun pabrik semen di Papua pada 2010. (gun/REI)